Tuesday, February 20, 2007

AA Gym & Poligami

AA Gym & Poligami
"Sebuah keniscayaan"
Oleh Rojali S.Kom*
12/09/2006

Akhir-akhir ini masyarakat kembali dibuat heboh oleh isu poligami, isu yang sudah tua bahkan sama tuanya dengan usia manusia itu sendiri. Isu ini kembali menguat setelah seorang dai kita Ustad Abdullah Gymnastyar mengumumkan poligaminya kepada masyarakat. Tanggapan masyarakat pun beragam, ada yang setuju, kontra bahkan ada yang sinis, seolah-olah menyatakan bahwa poligami itu adalah perbuatan terlarang dan haram hukumnya seperti yang dilontarkan oleh Musdah Mulia, sorang dosen dan juga aktivitas NU. Bahkan seorang Lutfia Sungkar pun mengkritik habis Aa Gym, seolah-olah bahwa Aa Gym telah melakukan kesalahan fatal karena mengorbankan popularitas dan jamaahnya demi seorang perempuan. Astagfirullah.

Kita sebagai muslim seharusnya berbaik sangka terhadap muslim yang lain. Janganlah kita memvonis secara "Prejudge" tentang sesuatu masalah yang bersifat mubah/boleh dan memang tidak ada larangannya dalam Alqur'an. Harusnya kita bijaksana memilah-milah apakah sesuatu itu melanggar syariat atau tidak, bersifat haram atau tidak. Jangan berbuat berdasarkan prasangka-prasangka negatif tentang poligami dan dampak yang ditimbulkannya. Bahkan berusaha mencari pembenaran dengan melakukan sesuatu yang "bersifat ilmiah" dengan cara melakukan survey seperti yang dilakukan oleh Siti Musdah mulia dan mahasiswanya. Meskipun survey itu menurut saya dilakukan sangat tendensius yaitu untuk membenarkan kesimpulan mereka bahwa poligami itu sangat merugikan dan patut dilarang. Lazimnya sebuah kesimpulan dibuat setelah terkumpulnya bukti-bukti, tetapi pada kasus ini bukti-bukti dikumpulkan untuk mendukung kesimpulan.

Seharusnya kita bisa bersikap bijak. Hj Yoyoh Yusroh, seorang anggota DPR dari FKS menyatakan bahwa poligami itu hadir untuk memecahkan masalah sosial atau seperti pintu darurat seperti yang diungkapkan oleh MUI ketika menyatakan bahwa Poligami itu dibolehkan ketika Istri tidak memiliki anak, atau sakit yang sangat lama.

Sekarang ini cenderung orang mengharamkan poligami dengan alasan melanggar HAM (kesetaraan laki-laki dan perempuan), meminjam istilah MM Bilah, seorang anggota HAM. Apakah yang dimaksud Pak Billah adalah bahwa ketika seorang laki-laki boleh berpoligami, perempuan juga seharusnya boleh berpoliandri. Bukankah kesamaan laki-laki dan perempuan itu bukan berarti melanggar prinsip keadilan yang diberikan Allah bahwa laki-laki dan perempuan secara fisik dan mental memang berbeda. Laki-laki lebih kuat, perempuan lebih lemah, laki-laki lebih kasar, perempuan lemah lembut, Perempuan melahirkan laki-laki tidak bisa melahirkan dan seterusnya.
Alasan lain yang diberikan adalah bahwa pelaku poligami cenderung melakukan Abuse. Hal ini didasarkan pada fakta-fakta yang menyatakan bahwa hampir semua perempuan yang dipoligami menderita secara lahir dan batin. Padahal fakta-fakta ini tidak melihat bahwa banyak pula pelaku poligami yang keluarganya (anak dan istri-istri) sangat bahagia. Jadi cenderung relatif.

Kembali ke kasus Aa Gym. Menurut saya Aa Gym tidak melakukan kesalahan sekecil apapun, kesalahan kecil saja tidak apalagi kesalahan fatal. Karena apa yang dilakukan Aa Gym tidak bertentangan dengan agama. Yang menjadi masalah menurut Lutifiah Sungkar adalah kenapa memilih perempuan yang lebih cantik dan putih, bukan memilih perempuan yang sudah renta dan gendut seperti Ummu Saudah istri kedua Rasul setelah Khodijah meninggal. Mungkin dalam pandangan manusia seperti saya dan juga pandangan Lutfiah sungkar bahwa itulah kesalahan fatal Aa Gym, mengapa tidak memilih perempuan yang lebih tua dan jelek sebagai istri keduanya, jika Aa gym melakukannya niscaya masyarakat tidak akan memprotesnya. Lalu apakah akan lebih baik seandainya Aa gym kita sarankan untuk menikah lagi dengan perempuan yang lebih tua dan jelek sebagai istri ketiganya, maka masalah akan selesai?.

Disini perlunya masyarakat khususnya para pecinta Aa Gym yang perlu melihat bahwa Aa Gym itu adalah manusia biasa dan jangan mengkultuskan beliau.
Ketika Aa gym memilih istri keduanya yang cantik, itu manusiawi. Jika Aa Gym memilih yang lebih tua dan jelek itu juga manusiawi. Lho, jadi yang tidak manusiawi yang mana ? Yang tidak manusiawi itu meniduri wanita dengan tidak halal lalu lari dari tanggung jawab alias selingkuh, zina, main perempuan dan TTM.

*) Seorang Ayah dari satu istri dan dua orang Anak yang netral terhadap poligami.